1 Penulisan Kepada atau Yth. Ketika kita hendak menulis surat, pasti komponen yang petama ini sering kita baca. Padahal, pemakaian Kepada Yth. tidak sesuai dengan kaidah EYD. Kata Kepada dan Yth. keduanya memiliki kesamaan arti, yaitu ditujukan ke penerima. Penulisan yang benar hanya memakai Yth. saja tanpa diikuti Kepada. 1 Temukan sebuah ide. Sebelum mulai menulis buku, Anda butuh ide cerita. Ide ini adalah benih buku Anda. Tapi, menemukan sebuah konsep bisa terasa sulit. Ide-ide biasanya berdatangan kalau Anda terbuka untuk mengalami banyak hal. Ya, cara terbaik untuk menemukan ide adalah pergi keluar rumah dan beraktivitas. A Cara Penulisan Huruf Kapital Yang Benar 1. Huruf kapital digunakan sebagai penggunaan huruf pertama dalam ungkapan yang berkaitan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci, nama Tuhan termasuk kata gantinya. Contohnya: - Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang - Qur'an, Alkitab, Injil, Taurat - Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha Berdasarkanletak kalimat utama teknik menulis buku ada tiga bentuk paragraf. Yaitu paragraf deduktif, induktif dan generalisasi. Ketiga bentuk letak paragraf tersebut dapat digunakan untuk membantu kita dalam memetakan tulisan. Simakapa kata mereka tentang Metode 2JT yang dahsyat ini: "Membuka paradigma baru dalam menulis. Meski saya sudah menerbitkan 7 buah buku tapi tetap ilmu Metode 2JT sangat membantu saya." (Danian Puji Dwiyantoro, penulis Buku "Balada; Cara Lain Mengartikan Cinta" dan 6 buku lainnya. PenerbitBuku - Pendahuluan merupakan salah satu bagian yang penting dalam karya tulis baik makalah, jurnal, skripsi, maupun laporan. Rahasia cara membuat pendahuluan makalah memungkinkan Anda untuk membuatnya dengan mudah dan benar. Setiap karya tulis yang dibuat harus merancang pendahuluan. Merancang pendahuluan diperlukan kemampuan yang . - Cara membuat daftar pustaka dari buku perlu diketahui oleh siapa saja khususnya mereka yang sedang mengerjakan karya tulis pustaka bagi mahasiswa, dosen, dan peneliti adalah hal yang penting. Mahasiswa menggunakan daftar pustaka dalam pengerjaan skripsi, sedangkan dosen dan peneliti menggunakan daftar pustaka untuk menunjukkan referensi dalam penulisan ilmiah. Oleh karenanya, cara menulis daftar pustaka dari buku harus sesuai aturan yang berlaku. Namun, apakah sebenarnya daftar pustaka itu?Daftar pustaka Bibliography menurut Kamus Universitas Cambridge, ialah sebuah daftar buku atau artikel yang digunakan oleh seseorang ketika menuliskan suatu buku atau artikel. Kata Bibliography merupakan turunan kata dari bahasa Yunani, yaitu biblion yang berarti buku atau kitab, dan graphia yang berarti menulis. Secara harfiah, Bibliography berarti penulisan Membuat Daftar Pustaka dari Buku Daftar pustaka umumnya dapat ditemui di akhir buku atau artikel, yang menunjukkan informasi atau sumber bacaan dari penulis. Daftar pustaka dibedakan berdasarkan jenis bacaan yang digunakan untuk sumber bacaan. Penulisan daftar pustaka dari sumber buku, urutannya adalah1. Nama penulisDalam penulisan daftar pustaka, nama penulis dituliskan pertama. Penyusunan daftar pustaka diurutkan berdasarkan nama akhir penulis dalam urutan alfabetis. Jika nama penulis terdiri lebih dari dua kata, maka urutannya menjadi nama terakhir, baru nama pertama lalu nama kedua. Gunakan juga tanda koma “,” untuk memisahkan nama akhir dan nama pertama Gorys. pengarang terdiri dari dua atau tiga orang, nama pengarang pertama dituliskan secara terbalik, lalu penulis setelahnya ditulis sesuai nama buku yang ditulis oleh dua orang, gunakan kata hubung “dan” antara penulis pertama dengan penulis kedua. Untuk buku yang ditulis oleh tiga orang, kata hubung “dan” digunakan pada nama orang kedua dan nama orang Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama Kusumaningrat. R., Sukanto., dan Irawan. pengarang terdiri lebih dari tiga orang, tulis nama pengarang pertama secara terbalik, kemudian tambahkan singkatan “dkk” dan kawan-kawan atau Gorys R., et. beberapa buku ditulis oleh pengarang yang sama, nama pengarang cukup ditulis pada buku yang disebut pertama. Selanjutnya, dibuat garis sepanjang 10 ketukan dan diakhiri dengan tanda titik. Setelah nama pengarang, cantumkan tahun terbit dengan dibubuhkan tanda titik. Jika tahun terbit berbeda, urutan dilakukan berdasarkan yang paling lama ke yang paling Gorys. 1979__________ . 1982__________ . 19842. Tahun terbitTahun terbit ditulis menggunakan angka, yaitu tahun di mana buku tersebut Judul bukuJudul buku merujuk kepada nama suatu buku yang secara spesifik digunakan sebagai sumber dalam penulisan. Judul buku dituliskan dengan tulisan miring dan menggunakan huruf kapital di setiap awal kata kecuali untuk kata Kota dan nama penerbitSisipkan tanda titik dua “” antara nama kota dan nama daftar pustaka dari bukuJudul Telaah Arswendo GramediaKota Penerbit Penulisan Atmowiloto, Arswendo. 1986. Telaah Televisi. Jakarta juga Dunia Buku Menyelamatkan Jackie Kennedy dari Duka berkepanjangan Sejarah Toko Buku Gunung Agung Bermula dari Haji Masagung - Sosial Budaya Penulis Wisnu Amri HidayatEditor Dipna Videlia PutsanraPenyelaras Ibnu Azis Penulisan Daftar Pustaka, Urutan, dan Contoh Menulis Daftar Pustaka yang Benar – Dalam bahasa Indonesia ada istilah yang namanya daftar pustaka. Anda tentu sudah sangat familiar dengan istilah yang satu ini. Daftar pustaka dapat dilihat pada halaman terakhir sebuah buku, baik itu buku fiksi maupun non fiksi. Penulisan daftar pustaka berbeda dengan menulis kalimat biasa. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat menulis daftar pustaka. Ketentuan ini sudah diatur dalam kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, atau sesuai EYD. Dalam menulis daftar pustaka juga harus sesuai dengan urutan komponen yang ada di dalamnya. Penulisan Daftar PustakaDaftar IsiPenulisan Daftar PustakaManfaat Daftar PustakaTata Cara Penulisan Daftar PustakaUrutan Daftar PustakaContoh Penulisan Daftar Pustaka Daftar Isi Penulisan Daftar Pustaka Manfaat Daftar Pustaka Tata Cara Penulisan Daftar Pustaka Urutan Daftar Pustaka Contoh Penulisan Daftar Pustaka Sebelum membahas terkait penulisan daftar pustaka, ada baiknya Anda paham apa definisi daftar pustaka itu sendiri. Secara umum, daftar pustaka merupakan daftar rujukan atau referensi buku-buku ilmiah yang mendukung penulisan sebuah karya tulis, utamanya karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah harus bisa dibuktikan dengan berbagai teori yang mendukung. Maka dalam karya tulis ini harus ada daftar pustaka dengan buku referensi yang bisa dibuktikan. Ketika buku referensi tidak bisa dibuktikan, maka karya tulis tersebut akan susah diterima. Daftar pustaka ini juga punya istilah lain dalam bahasa Indonesia. Apa saja itu? Ada sumber pustaka, referensi, rujukan, dan pranala. Istilah yang paling sering ditemui adalah daftar pustaka dan referensi. Perlu diketahui jika daftar pustakanya adalah buku, maka ada tiga jenis sumber buku yang biasanya dicantumkan dalam halaman daftar pustaka. Apa saja jenis yang dimaksud tersebut? Buku Dasar Sebelum masuk ke tema khusus atau pokok bahasan utama, tentu dalam buku yang Anda tulis ada bahasan garis besarnya. Bahasan ini disebut dengan bahasan umum yang nanti arahnya juga tetap pada pokok bahasan utama. Untuk pembahasan umumnya ini, maka digunakan buku dasar sebagai sumbernya. Buku yang digunakan adalah yang tidak terlalu spesifik, namun tetap membahas pokok bahasan utama karya tulis. Buku Khusus Kedua ada buku rujukan khusus. Buku yang harus digunakan dengan kategori khusus ini adalah buku yang membahas pokok utama. Buku ini tentu harus lebih spesifik membahas tema atau judul yang Anda buat. Buku Pelengkap Terakhir ada buku pelengkap. Sesuai namanya, buku jenis ini hanya difungsikan untuk melengkapi karya tulis yang sedang digarap. Tema bukunya pun tidak harus menyesuaikan dengan tema pokok bahasa. Bahkan bisa sangat berbeda jauh, namun tetap punya inti manfaat di dalamnya. Manfaat Daftar Pustaka Sebelum beranjak ke pembahasan tata cara menulis daftar pustaka, Anda harus tahu bahwa penulisan ini pasti punya manfaat dibaliknya. Beberapa manfaatnya adalah sebagai berikut Etika Penulisan Kaidah bahasa Indonesia sudah menentukan berbagai aturan penulisan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pada penulis dengan sumber yang sudah dipusatkan. Aturan tersebut juga dikenal dengan etika kepenulisan. Etika penulisan juga menjadi rujukan para pakar dalam menilai sesuai atau tidaknya karya tulis yang dibuat. Maka menulis daftar pustaka dengan baik dan benar adalah sebuah keharusan, yang akan menentukan baik atau tidaknya tulisan yang sudah Anda buat. Dengan begitu, Anda sudah memenuhi etika penulisan yang baik sesuai kaidah. Simbol Terima Kasih Karya yang Anda buat akan diterima dengan baik apabila sumber dan kebenarannya bisa dibuktikan. Ini menjadi salah satu tantangan untuk Anda mencari buku rujukan yang sudah dibenarkan. Tentunya saat menggunakan rujukan ini tidak bisa secara diam-diam saja. Untuk itu, Anda bisa mengucapkan rasa terima kasih pada buku rujukan yang sudah digunakan dan mendukung selesainya penulisan karya tulis. Menulis daftar pustaka ini juga bisa menjadi simbol ucapan terima kasih pada para penulis buku rujukan. Para penulis buku rujukan akan merasa karyanya dihargai dan digunakan dengan semestinya, sehingga ilmunya pun tidak berhenti pada bukunya saja. Daftar pustaka akan menjadi bahasa tersirat untuk mengungkapkan rasa terima kasih Anda. Pendukung Ide Sering kali dalam menulis karya tulis, dibutuhkan contoh atau ide agar tulisan semakin menarik dan layak baca. Menentukan ide pun tidak harus didapat dari kondisi sekitar. Anda juga bisa mendapatkan ide menarik dari buku referensi yang dibaca. Apalagi jika tema karya yang akan ditulis punya kesamaan kasus dengan buku referensi, maka Anda hanya perlu memoles atau memodifikasi dengan baik agar terlihat unik. Dari sini dapat diketahui bahwa buku-buku dalam daftar pustaka punya peran yang cukup penting. Buku rujukan yang ditulis daftarnya pun bisa menjadi pendukung penulisan karya tulis Anda. Selain menjadi ide kepenulisan Anda, orang lain yang membaca buku Anda pun bisa saja terinspirasi saat melihat daftar pustaka yang ditulis di sana. Dengan begitu, Anda jadi bisa berbagi ide dengan orang lain. Pembuktian Data Penulisan karya tulis ilmiah, tentu harus memiliki dasar yang dijadikan bahan menulis. Setiap data di dalamnya juga tentunya harus sesuai. Kecuali jika buku tersebut isinya adalah buku yang seluruhnya fiksi. Untuk bisa membuktikan data yang tercantum adalah benar, maka daftar pustaka inilah yang dijadikan rujukan untuk mencari kebenarannya. Penilai karya tulis ilmiah pun akan dimudahkan dengan sistem kepenulisan rujukan ini. Mereka bisa membuktikan dengan mudah data yang sudah dicantumkan dalam buku karya tulis tersebut. Sebagai Referensi Silang Bagi Anda yang sudah sering terjun dalam kepenulisan karya tulis, mungkin sudah sangat familiar dengan istilah referensi silang. Referensi ini maksudnya adalah ketika Anda harus menyebutkan pada halaman berapa dan dalam buku apa data tersebut diambil. Pencarian dasar penulisan pun jadi lebih mudah ditemukan. Apalagi dalam karya tulis ilmiah memang sering kali penulis harus menunjukkan referensi silangnya. Tata Cara Penulisan Daftar Pustaka Seperti yang dikatakan sebelumnya, daftar pustaka harus ditulis dengan baik dan benar sesuai kaidah bahasa yang baik dan benar. Beberapa komponen dari buku referensi harus dimasukkan. Cara menulisnya juga harus urut dan memperhatikan tanda baca sebaik mungkin. Lantas apa saja komponen yang ada dalam daftar pustaka? Dan bagaimana tata cara penulisan yang benar? Berikut ini bisa Anda simak penjelasannya Nama Pengarang Hal paling utama yang harus Anda tuliskan pada daftar pustaka adalah nama pengarang atau penulis buku referensi tersebut. Adapun penulisan nama ini harus dibalik, kata kedua dari nama diletakkan di depan dan kata pertamanya di belakang. Saat membalik nama tersebut pun, kedua kata dari nama tersebut harus dipisah dengan tanda koma. Contohnya Ani Mulyani menjadi Mulyani, Ani. Jangan lupa untuk mengakhirinya dengan tanda baca titik. Sedangkan untuk nama penulis yang punya 3 kata dalam namanya, maka hanya kata terakhirnya saja yang diletakkan di awal. Kata kedua dan ketiga tidak perlu dibalik dan tidak perlu dipisah dengan tanda koma. Contohnya Setiawati, Vivi Ayu. Dalam beberapa kasus, tidak menutup kemungkinan jika satu buku ditulis oleh dua orang penulis. Lantas, bagaimana cara menuliskan namanya? Nama penulis pertama aturannya mengikuti pembalikan nama seperti pada contoh. Namun, penulis kedua namanya ditulis normal atau sesuai nama aslinya tanpa dibalik dan tanpa mencantumkan tanda koma. Adapun aturan penulisan nama saat buku tersebut ditulis oleh lebih dari dua orang, maka hanya nama pertama yang dibalik. Selanjutnya tuliskan dkk atau Lalu, bagaimana jika referensi yang diambil adalah dari penulis yang sama? Untuk menuliskannya, Anda hanya perlu memuat satu baris nama saja. Baris berikutnya, Anda bisa buat garis lurus horizontal berukuran 10 spasi dan diakhiri titik. Contohnya Mulyani, Ani _________ . _________ . Tahun Terbit Dalam daftar pustaka juga harus dicantumkan tahun terbit buku referensi tersebut. Peletakannya setelah nama penulis. Sama halnya dengan nama penulis, penulisan tahun ini juga harus diakhiri dengan tanda baca titik. Contohnya Mulyani, Ani. 2020. Judul Buku Referensi Berbeda halnya dengan dua komponen di atas, kali ini judul buku referensi harus ditulis dengan cetak miring. Dalam aturan MS. Word, yang dipakai adalah tanda I. Namun, kadang kala ada juga yang menuliskannya dengan ditandai garis bawah. Judul ini letaknya tepat di belakang tahun terbit buku referensi. Tanda baca yang digunakan juga adalah tanda titik ., Contohnya Mulyani, Ani. 2020. Membaca Pintar. Kota Terbit Kota terbit atau kota penerbit ini diletakkan setelah tanda titik yang mengakhiri judul buku. Berbeda dengan komponen lain di atas, kota penerbit ini diakhiri dengan tanda baca titik dua . Contohnya adalah Mulyani, Ani. 2020. Membaca Pintar. Semarang Penerbit Komponen terakhir yang harus dimasukkan dalam daftar pustaka adalah nama penerbit buku referensi tersebut. Nama penerbit yang dimaksud adalah nama PT atau percetakan yang menerbitkan buku referensi tersebut, bukan nama orangnya. Letak nama penerbit ini ada di akhir, setelah penulisan kota penerbit. Setelah penulisan nama penerbit, diakhiri dengan tanda baca titik .. Urutan Daftar Pustaka Setelah tahu apa saja komponen yang harus dimasukkan dalam daftar pustaka, maka selanjutnya Anda juga harus tahu bagaimana urutan komponen-komponen itu secara baik dan benar. Urutan ini memang sudah ditetapkan dalam kaidah bahasa dan tidak bisa diubah sesuai selera. Hal ini karena aturan dalam kaidah sudah dipusatkan, sehingga memudahkan para penulis karya ilmiah dalam menulis referensinya. Adapun urutan daftar pustaka dimulai dari Nama penulis Tahun terbit buku referensi Judul buku referensi Kota penerbit Penerbit Komponen berurutan tersebut biasa disingkat dengan NATAJUKOPEN. Singkatan ini akan memudahkan Anda dalam mengingat urutan daftar pustaka yang benar. Dengan begitu, tidak ada lagi alasan lupa urutan komponen dan berakhir dengan penyusunannya yang awur-awuran. Contoh Penulisan Daftar Pustaka Seperti dikatakan di awal, beberapa buku referensi memiliki komponen yang lebih beragam, sehingga penulisannya juga harus diperhatikan dengan baik. Agar lebih mudah mempraktikkan penulisannya, berikut di bawah ini bisa Anda simak beberapa contohnya Mulyani, Ani. 2020. Membaca Pintar. Semarang PT. Adi dan Dimas Aditya. 2007. Pandai Berbahasa. Jakarta Media Hadi dkk. 2016. Damai Dalam Adat. Yogyakarta Publisher. Dari ketiga contoh di atas, sudah ada beberapa variasi penulisan referensi yang berbeda, mulai dari yang penulisnya satu orang, dua orang, hingga banyak orang. Anda bisa sesuaikan dengan buku referensi yang digunakan. Berbagai penjelasan di atas, bisa menjadi acuan wawasan untuk Anda yang masih belum lihai dalam penulisan daftar pustaka. Mari hargai dan buktikan data dalam karya tulis, dengan daftar pustaka yang baik dan benar. Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta There’s no one right way to write a book. Some people participate in NaNoWriMo National Novel Writing Month and end up with a bestseller. Others start with a meticulous outline and structured plan. Some usually not novelists can get a publication deal on a pitch alone. This article is meant to talk through the various steps involved and help you decide the best way for you to write your book. Table of Contents Pre-writing What are you writing and why? How to write a book in 13 steps Recommended book-writing tools Pre-writing What are you writing and why? To quote the iconic 2014 film, Hamlet 2, “Oh my god, writing is so hard!” And books are long. Most novels clock in around 100,000 words, which is approximately 400 double-spaced pages on your word processor. If you’re going to write a book, it’s going to be a lengthy process; if you want to finish, it’s important to have an end goal to motivate you. Ask What are you writing and why? This could be as loose and simple as you having a story in your head that you just have to get out. Or it could be practical and specific You’re writing an ebook to drive downloads and revenue for your business. There’s no wrong reason to write a book; you just need to know what yours is. What kind of book are you writing? Fiction books Fiction books tell stories that are all or mostly made up by the author. We say mostly, because genres like historical fiction tell stories of true events, but the characters’ motives, exact dialogue, etc., is made up by the author. Novels are the most commonly published and read fiction books. They’re long loosely defined as over approximately 40,000 words, but generally in the 80,000–120,000 range, with some being much longer. They tell a single, unified narrative, and can be of many types and genres commercial fiction, literary fiction, upmarket fiction, young adult, science fiction, fantasy, romance, historical, horror, etc.. Examples One Hundred Years of Solitude by Gabriel Garcí­a Márquez and Beloved by Toni Morrison Novellas are essentially short novels They can also be of any genre, but generally have word counts of approximately 17,000–40,000. While there are many famous, notable novellas, they’re much less popular with modern readers, so they will be more difficult to publish through traditional methods unless you already have an established name as an author. Self-publishing is changing what people consume, and is currently the most viable publishing option for a first-time novella-ist. Examples Heart of Darkness by Joseph Conrad and The Alchemist by Paulo Coelho Short story collections are exactly what they sound like a collection of a number of short stories, which usually have a combined word length approximately that of a novel. Again, short story collections are less popular with readers, so they’re more difficult to get published, especially as a first-time author. Most short story writers don’t create books until later in their career and instead publish short stories one at a time in literary magazines or similar publications. Again, self-publishing is changing how and what people consume. Examples Unaccustomed Earth by Jhumpa Lahiri and This is How You Lose Her by Junot Díaz Poetry collections are books of poetry. Word count is a less-relevant barometer here as there aren’t many standards. Poetry collections are a niche interest, and will be published by small, specialized presses. Examples The Hill We Climb and Other Poems by Amanda Gorman and Where the Sidewalk Ends by Shel Silverstein Nonfiction books Nonfiction books are those that aim to tell factual narratives. This encompasses a broad, diverse number of genres and types of books. This is an inexhaustive list Popular nonfiction books tell stories that are true, but are written in a way to engage readers. There is a large market for popular nonfiction books, and most major publishing houses publish them. They include Memoirs, autobiographies, and biographies, which tell the true stories of real people. Examples Lincoln by David Herbert Donald and Eat, Pray, Love by Elizabeth Gilbert Humor and commentary, which may overlap with other genres but with the aim of being funnier. Example Me Talk Pretty One Day by David Sedaris and A Supposedly Fun Thing I’ll Never Do Again by David Foster Wallace Journalism books are like newspaper stories, but extended to book length, and are usually written by journalists sometimes as follow-ups to important stories, as more in-depth coverage on a particular story or social trend. Examples Nomadland by Jessica Bruder and All the President’s Men by Carl Bernstein and Bob Woodward History books teach us about history; they can take a variety of different forms. Examples Endurance Shackleton’s Incredible Voyage by Alfred Lansing and Encounters at the Heart of the World A History of the Mandan People by Elizabeth A. Fenn Travel guides and travelogues tell stories of adventure or give advice on where readers may want to travel. Examples Lands of Lost Borders A Journey on the Silk Road by Kate Harris and Vagabonding by Rolf Potts How-to books aim to teach practical skills. This genre includes cookbooks, self-help books, and gardening guidebooks. Examples The Joy of Cooking by Irma S. Rombauer and The 7 Habits of Highly Effective People by Stephen. R. Covey Academic books are those that are published for the purpose of advancing learning. This can include textbooks to teach subjects to students, dissertations that share new theories and research, and other texts. They’re generally published by academic presses. Examples Film History, An Introduction by Kristin Thompson and The Origin of Species by Charles Darwin Ebooks, technical manuals, etc. These types of books are mostly nonfiction, but are worth calling out separately as they’re generally published by businesses for a very specific audience. Their end goal is not for the reader to simply read the book, but to do something else once they’re done reading. Company ebooks are designed to share knowledge with prospective customers to build trust and ultimately sell a product or service. Technical manuals are written to help existing customers learn how to use a product or service. >>Read More 20 Women Who Paved the Way in Writing What’s your end goal? There are many things you can do with your book once it’s finished. Publication through traditional publishing houses is the classic way of getting a book into stores. Generally, you pitch your finished book to an agent, who then pitches it to publishing houses to buy. In some cases, you may not need an agent. These publishers write a contract to pay the author usually a small amount up front, and some sort of revenue split, but there are many forms a deal could take, then they take care of the printing, distribution, and sometimes marketing of the book. Self-publication allows individuals to release their books to readers without having to have an agent and publisher. Once looked down upon, it’s grown significantly over the past two decades, and is especially popular with genre writers science fiction, fantasy, and romance, to name a few. Authors are responsible for marketing their books, hiring a designer for or creating their own book covers, and submitting to distributors like Amazon Kindle. Authors get a share of the profits for all units sold through a particular platform. Online publication allows individuals or businesses to distribute their work anywhere on the web, oftentimes as downloadable content. This format is generally preferred by businesses who are publishing books to attract new customers with the content free to download in exchange for an email address. Self-gratification. It’s also totally OK to write a book simply for yourself. If you want to write a book for monetary reasons, that’s also totally OK. If that’s your goal, though, you need to do your research to understand what does and does not make money. Writing books is both an art and a craft. If your primary goal is financial, do market research Understand who your customer reader is; know what they want; and know how to reach them. >>Read More What Type of Writer Are You? How to write a book in 13 steps How you write a book is a matter of personal preference and depends on the type of book you’re writing. For example, if you’re writing nonfiction history, you’re going to need to have a much more extensive research process than someone completing a collection of poetry. 1 Do your research If you’re writing nonfiction, research can involve doing historical, cultural, scientific, or other academic research. This research can entail reading other work, doing fieldwork, interviewing experts, or can take many other forms. If you’re writing fiction, you may have to do some traditional research around any real events, people, locations, or other elements that make up your story. You may also want to do internal research to help prepare your story. This can include writing character sketches, making world-building notes, and so on. No matter what you’re writing, it’s also very helpful to read other works of the same kind and genre. If you’re writing a science fiction novel with a nonlinear structure, read other sci-fi works or books with nonlinear structures. 2 Determine what your book is about We don’t mean the subject or general plot, but rather the big picture themes, character arcs, what you’re trying to say about the world. For fiction, this can take on the form of broad themes—for example, you’re writing a book about familial love or one that shows the impact of climate change. For nonfiction, you should consider what makes your book unique. For example this memoir gives a personal account of an important historical event; this book uses a new method of behavioral therapy to help readers get over a breakup. 3 Plan Now is when you start organizing your thoughts. Some fiction writers like to skip this step or may return to it after writing a first draft, but others are meticulous planners. If you’re writing for work or nonfiction, this is a crucial step that will make completing your first draft much easier. Planning can look different depending on one’s personal preference. Here are a few ideas Traditional outlines like this one! use bullet points to briefly state and organize thoughts, ideas, chapters, etc. Index cards are a helpful tool when you have a lot of pieces and you’re not sure how they all fit together. Write down scenes, pieces of evidence, quotes, and ideas on individual cards, then lay them out on a table or pin them to a board and start grouping and organizing them until you find your structure. Treatments are a bit more detailed and fluid than outlines. You basically write a short version of your book, touching on major plot points or ideas. For example, if you’re writing a novel, you can start with a treatment to get a sense of flow. From there, you can break the treatment up into scenes, which go on index cards either physical or virtual. The former helps you find the flow of the story and the latter to break the writing up into manageable pieces for production you can also use the cards when editing—more on that later. 4 Write your first draft Just. Get. Through. It. Some people swear by writing every day for an hour before work. Others dive deep into National Novel Writing Month NaNoWriMo. Others dabble when they can. There is no right way to do this, only the way that works for you. The hundreds of pages making up a completed book may seem like a lot, but even if you just write ten pages per week, that’s only forty weekends, or less than a year to draft a complete book. Common issues that come up with writing your first draft and how to get past them Problem I can’t figure out how to finish this scene! Solution Then skip it! For example, if you’re writing a horror screenplay, you need to build tension. If you can’t figure out what that tension is at the moment, you can insert “a bunch of scary stuff happens” and leave it there. You don’t have to write linearly. It’s OK to leave things to do in the future. Problem Ack! I just realized I know nothing about ___ and my character is holding a ____. I need to do some research so I can be accurate. Solution Try not to stop your flow to go off on a research tangent. One of the best tips from journalists is the abbreviation TK, which stands for “to come.” It’s also super helpful because the letters T and K rarely appear together in the English language. When you need to come back to something, you can simply write TKTK in the manuscript, and when you’re editing, a quick Ctrl+F can guide you back to all the things you need to fill in at a future date. Problem I realized halfway through this book that it would be better if my character had a younger brother instead of an older sister. Now all the scenes with the sister need to be rewritten. Solution This is another problem for editing! As you get deeper into your manuscript and things change, start keeping a list of things you want to revisit or double-check in editing. Just jot down “turn sister into brother before boat scene” so you remember to do it. 5 Wait Maybe it’s just a day, maybe it’s years. But most people need to give their first drafts time to breathe so they can look at them with fresh eyes. 6 Read with an eye for revision Your first read of your manuscript should be from a high level. Don’t focus too much on sentence-level corrections if something reads as awkward, circle it, but don’t spend too much time trying to diagnose what’s wrong or you’ll lose the pacing of your book as you read. You can complete this step with a printed-out copy of the manuscript, but that’s a personal preference. Here’s what you’re looking for Are there logical inconsistencies? What’s the pacing like? Is the structure working? If you’re writing fiction, do all the main characters have arcs? Your goal with your first read is to come up with a plan for your second draft. This is where your notecards could come in handy again, to help you decide if scenes would work better in a different order. For writers who approach a first draft without an outline, this is usually the stage where they come back to their work and uncover structure, and make plans to change or adapt it in the second draft. 7 Write a second draft This is not editing! At this stage, you are likely adding completely new chapters, getting rid of characters who didn’t add anything, or doing additional research to fill in a hole you didn’t realize existed when you were originally planning. 8 Rinse and repeat steps 5–7 It’s normal to have to go through multiple drafts to iron out all of your issues. 9 Self-edit This is the stage where you want to start looking at more paragraph, sentence, and word-level edits. A few things to focus on Grammar, spelling, and punctuation The obvious ones! Grammarly can help at this stage, when you’ve been staring at the same words for so long. Grammarly helps catch common mistakes in grammar, spelling, punctuation, and more, and offers suggestions for improvement. Flow Hopefully you’ve already worked out larger pacing issues when revising. Now you want to look at language flow. Do all your sentences use the same structure? Or do you mix it up? Are they all the same length, or do you have some that are very short and others that are very long? Language Are you using not only the factually correct words, but also the right language for your readers and/or your characters? For example, if you’re a marketing professional, but you’re writing a book for people who are starting their first small business, are you using industry jargon that they might not understand? Or if you have a character who dropped out of high school, does he speak with an appropriate vocabulary? Tone What tone are you setting with your writing? This may be less applicable to fiction writing, but if you’re writing nonfiction, you may ask Are you coming across as knowledgeable and confident? Are you empathetic? In case you didn’t know, Grammarly’s tone detector can also help identify how your writing might sound to others! 10 Give your manuscript to some beta readers Some writers may do this earlier in the writing process. That’s fine. No matter when you do it, there are a few things you want to think about when selecting beta readers and setting yourself up for success Choose beta readers who are similar to the intended audience of your book or are good at putting themselves in the shoes of others. You won’t be able to tell if you’re using jargon in your marketing book if you give it to another experienced marketer to read. Instead, give it to your dad and see what he says. Give your readers an idea of the type of feedback you’re looking for. Do you want them to line edit? Or are you looking for overall feelings? Avoid getting too specific such as, “I want you to tell me if you think the cat dying is unnecessary” as that may bias them. Rather, give notes like, “I’m looking for input on pacing,” or “I’d love to know which character you’re rooting for.” Make it easy for them! If they want a printed copy, figure out how to get them one. If they want to read on their tablet device, export your manuscript as an ebook and send it over. If they’re not professional editors, consider that it’s also nice to offer a little something—pizza or a sweet treat, for instance—in exchange for their services if they’re not professional editors. On that note There are professional editors out there! If you can afford it, and think it would be helpful, by all means, hire one! 11 Take and incorporate feedback Getting feedback—especially if it’s critical—can be challenging. Your job is to listen. Resist defending yourself. Instead, focus on asking questions to better understand what a reader is telling you. Here’s an example Reader I didn’t like Lorenzo. Writer Why didn’t you like him? Reader He just seemed kind of slimy. I didn’t like how he talked to his mom. Writer Do you think his actions were out of character? Reader No. That’s just not how I would have handled the situation. Especially when there’s feedback around liking or not liking things, make sure you understand. Sometimes you’re not supposed to like a character or a scene. A reader telling you they don’t like a character or scene might be great feedback, particularly if it was supposed to make them uncomfortable in order to advance the story or set the tone. One rule of thumb You may disagree with some of the feedback you get. That’s OK. When this happens, try to see if you get the same feedback from another reader. If more than one person gives you the same note, there’s probably something to what they’ve said. If not, it may just be a matter of opinion. 12 Come up with a title Maybe you already have a great one! But if not, you probably need one now, because we’re just about done . . . 13 Prepare your manuscript for submission/publication/other What this step looks like is going to depend a lot on what your end goal is. If you’re submitting a manuscript to agents or editors, look up standard formatting guidelines generally a serif font like Times New Roman, sized 12-point, double-spaced, and with 1-inch margins. If you’re self-publishing, you’re going to have to get a bit more technical, and format your manuscript as an ebook there are guides online; requirements may be different depending on what platform you’re using. If you’re publishing an ebook, you may be working directly with a designer to do page layout. And for both self-publishing and ebooks, you’ll also have to think about cover design. Finally, give the manuscript one more proofread or three to eliminate those little errors. Tada! You have now written a book. And now the hard part marketing it! starts. Recommended book-writing tools Grammarly will make your writing and editing process so much easier. Not only can Grammarly help identify mistakes in grammar, spelling, punctuation, and usage, but it can also help you rewrite sentences to be more concise and offer clarity rewrites. And Grammarly’s tone detector can identify how your writing may sound to readers. Scrivener is the best word processing tool on the market for long works. You can easily break down manuscripts into scenes, move the content around, use virtual notecards, and even do research and character development. They also have settings to export manuscripts that are formatted correctly so you can easily create an ebook, or make sure you meet agent submission requirements. 99designs will be your best friend if you’re self-publishing, or publishing an ebook. They have a community of designers who can design a book cover or do your layout for you. IngramSpark can help you self-publish your book. Distraction blockers. There are several apps out there that will help you work more productively by blocking you from accessing Facebook or other distracting sites for a certain period of time, so you can keep yourself on-track while drafting. Here’s a tip Use Grammarly’s Citation Generator to ensure your essays have flawless citations and no plagiarism when citing books in MLA, APA, and Chicago. Pengertian Referensi Cara Menulis Referensi Berdasarkan Gayanya 1. Humanities style 2. Scientific style 3. APA Style 4. MLA Style 5. Chicago dan Turubian Style 6. AMA style Cara Menulis Referensi 1. APA Style 2. MLA Style 3. Chicago dan Turabian Style 4. AMA style Contoh Penulisan Referensi 1. Contoh Penulisan APA Styles – Cara Menulis Referensi 2. Contoh Penulisan MLA Style – Cara Menulis Referensi 3. Contoh Penulisan Chicago dan Turubian Style – Cara Menulis Referensi4. Contoh Penulisan AMA Style – Cara Menulis Referensi Cara menulis referensi. Sedang pusing mencari cara menulis referensi untuk tugas kuliah yang super ketat aturan mainnya? Tenang, hari gini masalah seperti ini tidak perlu Anda pusingkan. Karena cukup dengan search googling, semua masalah akan kelar. Berbicara cara menulis referensi, sebenarnya tidak akan jauh membahas penulisan daftar pustaka. Tergantung dari konteks pemahamannya. Ada juga yang menjadikan daftar pustaka dengan sumber referensi. Agar tidak memakan banyak waktu, langsung saja simak cara menulis referensi berikut ini. Pengertian Referensi Sebelum lebih lanjut mempelajari tentang cara menulis referensi, kita perlu mengenal secara singkat tentang referensi. Referensi dapat diartikan sebagai sumber informasi yang digunakan sebagai data pendukung sebuah tulisan atau karya ilmiah. Penulisan referensi dapat dicantumkan di badan tulisan, dan ada juga yang menuliskannya lagi di halaman referensi atau halaman daftar pustaka. Penulisan referensi wajib hukumnya di dalam karya tulis atau dalam sebuah penelitian. Karena sumber referensi sebagai bentuk pertanggungjawaban penulis terhadap karya yang dituliskannya. Referensi disusun secara alfabetis. Umumnya ditulis dalam bentuk kutipan ataupun teks. Untuk lebih lengkap, nanti akan kita ulas di bawah. Baca Juga Cara Menggunakan Mendeley Cara Penulisan et al pada Sitasi Daftar Pustaka dari Dokumen Internet Cara Menulis Referensi Berdasarkan Gayanya Berdasarkan golongan ilmu, referensi dibagi menjadi beberapa format. Sebenarnya ada dua format penulisan referensi, dimana masing-masing format memiliki banyak jenis penulisan. 1. Humanities style penulisan referensi secara teknis dilihat berdasarkan bentuk karya tulis, atau tulisan yang sedang dituliskannya. Apakah itu masih masuk ke ranah humanities style atau bukan. Jika masih masuk ke dalam humanities style, maka bisa menggunakan format penulisan seperti APA. 2. Scientific style Sementara penulisan atau karya yang masuk ke dalam scientific style, penulisan referensi bisa menggunakan format MLA. 3. APA Style APA kepanjangan dari American Psychological Association. Sesuai dengan namannya, APA ini banyak digunakan untuk jenis penelitian dan karya ilmiah yang meneliti dibidang psikologi dan sosial. 4. MLA Style MLA kepanjangan dari Modern Language Association. Jenis referensi ini lebih sering digunakan untuk penulisan humanities dan dibidang bahasa inggris. MLA lebih cocok digunakan untuk sumber-sumber penelitian. Terkait dengan penyajiannya, MLA styles sengaja disusun dengan sederhana, fungsinya memberikan kemudahan kepada penulis untuk membuat kutipan. 5. Chicago dan Turubian Style Chicago dan Turabian Styles lebih sering digunakan untuk penulisan sitasi dibidang-bidang tertentu. Seperti sastra, seni dan sejarah. 6. AMA style AMA Kepanjangan dari American Medical Association. Sesuai dengan namanya, Anda bisa menebak jenis ini diperuntukan untuk apa. Yap, benar sekali, AMA Style salah satu gaya sitasi yang banyak digunakan untuk penelitian di bidang kedokteran, kesehatan hingga biologi. Baca Juga Kumpulan Daftar Pustaka dari Internet Daftar Pustaka Website Pemerintah Penulisan Daftar Pustaka dari Buku Cara Menulis Referensi Berikut cara menulis referensi berdasarkan gayanya 1. APA Style Adapun cara menulis referensi berdasarkan karakteristik dari gaya penulisan APA Styles, meliputi beberapa poin berikut. Saat dituliskan di halaman daftar pustaka, ditulis secara berurutan berdasarkan alfabetis. Ditulis dari nama belakang penulis jika penulis memiliki nama panjang. Jika referensi tersebut tidak ada penulisnya, maka bisa dituliskan judulnya. Nama depan penulis ditulis sebagai inisial. Jika referensi berasal dari sumber penulis yang sama, maka diurutkan dari tahun yang paling lama. Setelah penulisan tahun, dibelakang tahun dapat dituliskan huruf a, b dan c 2. MLA Style Cara menulis referensi pada MLA Style, Anda perlu memperhatikan beberapa poin sebagai berikut ini. Penulisan nama penulis ditulis secara lengkap. Jika penulis memiliki nama depan dan nama belakang tetap dituliskan. JIka umumnya tahun terbit dituliskan setelah nama penulis, pada jenis MLA Styles tahun terbit justru diletakan di bagian akhir. Menuliskan nomor halaman kutipan dan perlu juga menuliskan kutipan kata akhir. Dibolehkan menambahkan media dan format. Misalnya bisa menambahkan web, cetak maupun online. Jika sumbernya dari online, maka cukup ditulis tanggal-bulan dan tahun akses, dan ANda tidak perlu menyertakan sumber onlinenya. 3. Chicago dan Turabian Style Cara menulis referensi chicago dan turabian styles, spesifiknya sebagai berikut. Penulisan untuk kutipan, nama penulis ditulis seperti terdaftar dalam artikel yang mana dituliskan nama depan dan nama akhir. Sementara penulisan di daftar pustaka penulisan nama panjang penulis dibalik nama akhir, nama depan. menulis dalam bentuk footnotes atau endnotes di tiap kutipan penulisan footnotes didasarkan pada nomor secara urut. Selalu menyertakan tanggal publikasi atau tanggal terakhir di update. Bagaimana jika tidak ada? Maka dapat menggunakan kode Untuk tulisan pendek dapat ditempatkan dengan memberikan tanda “ di antara judul. tetapi untuk judul karya tulisan panjang seperti buku, jurnal, film ditulis miring. Chicago dan turabian styles ditulis dengan dua sistem pencatatan, yaitu notes-bibliography yang banyak digunakan di bidang humaniora. Ada juga gaya author-date yang lebih sering untuk jenis ilmu alam, ilmu sosial dan ilmu fisik. 4. AMA style Cara menulis referensi menggunakan model AMA Styles didasarkan pada beberapa poin berikut. a. Penulisan referensi di daftar pustaka ditulis berdasarkan urutan numerik. b. Menggunakan aturan spasi tunggal dalam daftar pustaka c. Penulis ditulis dari nama belakang terlebih dahulu. Kemudian nama depan cukup dituliskan inisialnya saja. Antara nama belakang dan depan cukup ditandai menggunakan tanda , Contoh Penulisan Referensi Jika sebelumnya kita sudah mengetahui cara menulis referensi tentang pengertian, cara dan karakteristik penulisannya. Berikut adalah contoh penulisan referensi terlengkap. 1. Contoh Penulisan APA Styles – Cara Menulis Referensi Tidak dapat dipungkiri jika ada banyak kasus permasalahan dalam penulisan APA Style. Permasalahan yang umum ditanyakan adalah masalah dari sumber referensi. Berikut ulasan lengkapnya. a. Dari Jurnal Online Jika dilihat dari cara penyajiannya, ada dua yang bisa dituliskan, sebagai berikut. Kutipan Elisa, 2010, P. 211 Lembar Referensi / Daftar Pustaka format 1 penulis. tahun. Judul Artikel. Nama jurnal. Volume. Halaman.. DOI Format 2 Penulis. Tahun. Judul Artikel. Nama Jurnal. Volume. Halaman. Diakses dari URL. b. Majalah Online Kutipan Barile, 2011 Lembar Referensi/Daftar Pustaka Format Penulis Tahun, bulan-tanggal. Judul Artikel. Nama Majalah. Diakses dari URL. Contoh Elisa, Irukawa. 2021, April. Cara Menulis Buku Ilmiah. Majalah Deepublish. Diakses dari c. Surat Kabar Online Kutipan Bella, 2021 Lembar Referensi/Daftar Pustaka Penulis. Tahun, bulan-tanggal. Judul artikel. Nama surat kabar. diakses dari URL. Contoh Bella, R.. 2021, Juni 24. Budidaya jamur. Deepublish Online. Diakses dari d. Sumber Buku – Pengarang Jelas Kutipan Salma, 2021 Lembar Referensi/Daftar Pustaka Format Penulis. Tahun. Judul Buku Edisi. Tempat Terbit Penerbit. Contoh Yuan, P. 1998. Shanghai Jahwa Liushen Shower Cream A. In Kumar, Ed. Case Studies in Marketing Management Dehli Pearson. e. Sumber Buku Tanpa Pengarang Kutipan Cara menulis kutipan, tidak bisa dituliskan identitas referensinya. Lembar Referensi/Daftar Pustaka Format. Judul Buku Edisi. Tahun. Tempat Penerbit. Contoh Cara Cerdas Memanfaatkan Sampah 12th ed. 2021. Yogyakarta. Deepublish. 2. Contoh Penulisan MLA Style – Cara Menulis Referensi Contoh penulisan MLA Style juga dapat ditulis berbeda-beda, bergantung dari sumber referensi yang digunakannya. Berikut beberapa sumber referensi yang lazim digunakan. a. Contoh Penulisan Buku KutipanFormat Nama akhir penulis halaman nomor Halaman. Contoh Elisa mengatakan 21 … Dalam studi lain partini 21,,, Halaman Referensi/Daftar Pustaka Sementara saat ditulis dalam bentuk daftar pustaka, maka dapat dilihat sebagai berikut. Format Nama akhir Penulis, Nama depan. Judul. Tempat Terbit Penerbit, Tahun Terbit. Contoh Elisa. Stereotip Gender Pada Anak SD Usia 5 Tahun. Edisi Satu. Yogyakarta Penerbit Deepublish, 2021. b. Contoh Penulisan Referensi Dari Jurnal Teknis Penulisan Kutipan Contoh Berbeda dengan pendapat penulis lain Salma, 16 berpendapat …. Salma 16 berpendapat… Halaman Referensi/Daftar PustakaFormat Nama akhir penulis I, nama depan dan nama depan penulis 2, nama akhir. “Judul artikel”. Judul Jurnal. Volume. Issu tahun Halaman. Contoh Salma, Hajroh. “Beyond Growth Library and Develpoment.” Annals of Librarry Research 40. 52021 1111-1130. Print. c. Penulisan Referensi Dari Artikel Surat Kabar Cetak Ataupun Online Teknis Penulisan Kutipan Contoh lainnya Fanny, 12 berpendapat… Fanny 12 menyatakan bahwa… Halaman Referensi/Daftar Pustaka Format Nama akhir penulis, nama depan. “Judul artikel”. Judul Surat Kabar. Tanggal Bulan Tahun Publikasi, Nomor Halaman. Contoh Fanny, Abdilah. “Kriminal Dalam Penipuan Paket.” Kedaulatan Rakyat. 16 Juni 2021, Halaman 14. d. Publikasi Pemerintah Teknis Penulisan Kutipan Contoh Gambar yang dikeluarkan Propinsi DIY 20 memperlihatkan… Halaman referensi/Daftar Pustaka Contoh Propinsi DIY. Pemda Prop. DIY. Laporan Tahunan Pertumbuhan Ekonomi Daerah DIY 2021. Yogyakarta Pemda DIY, 2021. Cetak. Hasil Konferensi/Seminar Halaman Referensi/Daftar Pustaka Format Nama akhir penulis, nama depan. “judul paper/makalah”. Judul Prosiding. Tempat terbit Penerbit, tahun terbit. halaman. format contoh Gustra, Alfi. “Cara Membaca Karakter Orang Lewat Gesture”. Prosiding Konferensi Perpustakaan Digital ke-6. Yogyakarta Deepublish, 2021. 52-58. Cetak. 3. Contoh Penulisan Chicago dan Turubian Style – Cara Menulis Referensi a. Bersumber Dari Buku Apabila Ditulis dalam bentuk kutipan Ada yang ditulis dalam bentuk catatan footnote ataupun end notes. Contoh sebagai berikut. 01. Aruming, Kesetaraan Gender Pada Anak-anak Yogyakarta Penerbit Deepublish, 2021, 53. Apabila ditulis dalam Daftar pustaka/Referensi dalam daftar pustaka, dapat ditulis sebagai berikut. Aruming. Keseteraan Gender Pada Anak-anak. Yogyakarta Deepublish, 2021. b. Bersumber dari Jurnal Majalah Apabila Ditulis dalam bentuk kutipan Masih sama, dapat ditulis dalam bentuk footnotes. Contoh 02. Haris Karim. “Beyond Growth Library and Developtment.” Annals of Library Research 2021 33-40. Apabila ditulis dalam Daftar pustaka/Referensi Jika ditulis dalam bentuk daftar pustaka atau lembar referensi dapat ditulis sebagai berikut. Karim, Haris. “Beyond Growth Library and Development.” Annals of Library Research 20, no 3 2021 33-40 c. Situs Web Apabila ditulis dalam Daftar pustaka/Referensi maka dapat ditulis sebagai berikut. LPPM. LPPM Universitas Gadjah Mada. diakses 23 Juni 2021. Elisa, Irukawa. Cara Cepat Dapat Duit Lewat Youtube. diakses 24 Juni, 2021 d. Jurnal Majalah Online Penulisan di daftar pusatka atau di lembar referensi dapat ditulis sebagai berikut. Bernad, Jamal. “Independence Faktors”. Americana No. 1 20001-8. diakses 23 Juni 2021. e. Dari Email Ternyata sumber referensi juga dapat diperoleh dari email. Penulisan Kutipan 05. Arif Sudrajat. Pesan E-mail ke Penulis, 24 Juni 2021. Penulisan di halaman daftar pustaka/referensi Sudrajat, Arif. Pesan E-mail ke Penulis, 24 Juni 2021. 4. Contoh Penulisan AMA Style – Cara Menulis Referensi a. Contoh Bersumber Dari Buku Penulisan Kutipan Contoh 14. Elisa I, Lintas Batas menembus Zaman. Yogyakarta Deepublish, 2021. Penulisan di halaman referensi/daftar pustaka Format Penulis. Judul. Tempat Terbit Penerbit, Tahun. Dari format di atas, teknis penulisan penulis cukup dituliskan nama akhir, kemudian barulah diikuti inisial nama depan Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat contoh berikut. Elisa I. Lintas Batas Menembus Zaman. Yogyakarta Deepublish. 2021. b. Jurnal Penulisan Kutipan 09. Jonathan K. Beyond Growth Library and Development. Annals of Library Research 2015; 401111-1130 Penulisan di halaman referensi/daftar pustaka Format Penulis. Judul Artikel. Nama Jurnal; volume. Inclusive page numbers. Contoh Jonathan K. Beyond Growth Library and Development. Annals of Library Research 2015; 401111-1130 Poster S, Ramanathan R, Nobiln KH, et al. c. Jurnal Online Penulisan Kutipan Penulisan kutipan pada jurnal online sama seperti di atas. Hanya saja ada perbedaan dalam penulisan di halaman referensi atau di daftar pustaka. Yang akan dicontokan di bawah. Penulisan di halaman referensi/daftar pustaka Terkait dengan format penulisan dari jurnal online, memiliki beberapa format yang dapat digunakan. Untuk lebih lengkapnya, format dapat dilihat sebagai berikut. Penulis. Judul Artikel. Nama Jurnal. Tahun; volissue; pages. URL. Published date. Update Judul Artikel. Nama Jurnal. Tahun; volissue; pages. URL. Published date. Update Judul Artikel. Nama Jurnal. Tahun; volissue; pages. Doi Dari contoh format di atas, jika ditulis dalam bentuk lembar referensi atau daftar pustaka, dapat ditulis sebagai berikut. Elisa, I. Faktor Kesuksesan. Jurnal Nasional 2021; 1 5 1-9. http// diakses 21 Juni 2021. Sebagai tambahan informasi. Setiap penulisan di lembar refrensi atau di daftar pustaka ada dua baris. Maka baris ke dua wajib diberi jarak ke dalam. Seperti contoh di bawah. Tulisan Awal Elisa, I. Faktor Kesuksesan. Jurnal Nasional 2021; 1 5 1-9. http// diakses 21 Juni 2021. Setelah diberi Jorok Ke dalam di baris ke dua. Elisa, I. Faktor Kesuksesan. Jurnal Nasional 2021; 1 5 1-9. http// diakses 21 Juni 2021. Baca Juga Daftar Pustaka Laporan PKL Daftar Pustaka dari Website Daftar Pustaka dari Jurnal Ternyata jika dipelajari lebih spesifik, teknik penulisan referensi ataupun daftar pustaka cukup banyak dan kompleks ya. Dari ulasan di atas, jika di spesifikan lagi, masih ada pembahasan lebih mendalam loh. karena keterbatasan ruang, tidak semua dapat disampaikan. Semoga sedikit ulasan ini ada ilmu yang didapatkan. Itulah ulasan tentang cara menulis referensi. Semoga dari penjabaran dan contoh di atas memberikan gambaran dan kemudahan dalam penulisan. Irukawa Elisa Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara GRATIS. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini. atau Anda bisa langsung Kirim Naskah dengan mengikuti prosedur berikut ini KIRIM NASKAH Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang menulis buku, Anda dapat melihat artikel-artikel kami berikut Teknik Menulis Tata Letak Paragraf saat Menulis BukuTeknik Menulis Buku Biografi Agar Sesuai dengan NarasumberEmpat Fungsi Ilustrasi dalam Teknik Menulis Buku AjarTeknik Menulis Buku, dengan Membaca Teks KehidupanTeknik Menulis Buku Yang Menarik untuk Dibaca Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini! Menulis buku adalah pekerjaan dengan proses yang panjang. Untuk membuat naskah berwujud buku, masih ada kegiatan penyuntingan, pengaturan tata letak, dan pencetakan, serta penerbitan buku. Dalam prosesnya, si penulis bisa menyunting dan mengatur tata letak secara mandiri, sebelum karyanya melalui proses editing dan layouting di suatu penerbit buku”. Setelah proses menulis buku selesai, penulis masih memiliki banyak pekerjaan. Selesai menulis buku bukan berarti selesai bekerja. Penulis masih punya banyak tugas, misalnya menyunting tulisannya sendiri dan mengatur tata letak. Memang, kedua pekerjaan itu bisa ia serahkan kepada pihak penerbit. Namun tidak ada salahnya jika ia mau berusaha sendiri terlebih dahulu, kemudian menyerahkan penyuntingan dan pengaturan tata letak lebih lanjut kepada penerbit. Jadi penerbit tinggal menyempurnakan pekerjaan yang telah dilakukannya. Dalam tulisan ini akan dibahas tata cara layouting secara mandiri dengan Microsoft Word. Dengan cara-cara ini, penulis dapat mengekplorasi kemampuannya dalam mengatur tata letak tulisan. Nantinya ia tidak hanya pandai menulis, tetapi juga membuat tulisannya rapi dan enak dilihat. Bagaimana cara mengatur tata letak sendiri? Caranya mudah sekali, yaitu dengan memanfaatkan program Microsoft Word. Ternyata program pengolah kata ini tidak hanya dapat digunakan untuk menulis, tetapi juga mengatur tata letak. Layouting dengan Microsoft Word dapat dilakukan dengan menempuh beberapa langkah berikut. Ambil sebuah buku yang telah dicetak dan perhatikan tiap-tiap halamannya. Semua halaman hendaknya diamati dengan baik, mulai dari halaman judul bagian depan hingga bagian belakang. Cermati dengan baik tiap-tiap letak huruf yang ada dan contohlah layouting buku tersebut. Mulailah bekerja dengan mengatur lebar halaman kertas. Biasanya ukuran kertas untuk buku adalah 14,5 cm x 21 cm; 13 cm x 19 cm; 14 cm x 20 cm; dan sebagainya. Gunakan saja ukuran yang diinginkan atau sesuaikan dengan ukuran yang biasa digunakan oleh penerbit yang dipilih untuk menjadi mitra. Setelah mengatur lebar halaman, atur pula margin dengan besaran 2 cm di setiap sisinya. Perlu diketahui bahwa mirror margin tidak perlu diatur, sebab penggunaan margin rata lebih aman untuk tata letak tulisan. Lihat kembali naskah buku, lalu atur halaman judul dan balik halaman judul. Dalam mengatur kedua halaman tersebut tidak ada aturan tertentu. Namun penting bagi penulis untuk melihat hal-hal yang perlu dicantumkan dalam kedua halaman tersebut. Biasanya halaman judul memuat judul, subjudul jika ada, dan nama penulis. Tulis pula ukuran buku dan jumlah dan logo penerbit beserta tahun penerbitan bisa dicantumkan setelah naskah diperiksa oleh penerbit buku. Begitu pula dengan tim kerja yang menyempurnakan naskah. Penulis juga bisa menambahkan pernyataan hak cipta. Pernyataan tersebut bisa dicontoh dari buku-buku yang telah diterbitkan. Pada dasarnya pernyataan hak cipta untuk setiap buku adalah sama. Pastikan bahwa semua halaman ganjil akan ada di sebelah kanan saat dicetak. Saat memasuki bagian teks, penting untuk melihat isi termasuk pendahuluan. Tahapan pertama perombakan isi dimulai dari penyusunan paragraf. Layouting paragraf penting untuk diseragamkan dari awal hingga akhir tulisan. Hal ini mencakup menjorok atau tidaknya paragraf. Selanjutnya, pilih jenis huruf dan ukurannya, indent spacing, dan spasi antarbaris. Penulis bisa menyesuaikan hal ini dengan ketentuan dari penerbit pilihannya. Ia juga bisa mengatur sendiri sesuai seleranya asalkan tulisannya tetap jelas, enak dibaca, dan enak dipandang. Biasanya font yang digunakan adalah font golongan serif, yakni yang ujung-ujung hurufnya runcing. Namun jika penulis ingin bukunya berwujud elektronik, ia dapat menggunakan font yang lebih nyaman untuk dibaca. Masih dalam tahapan pengaturan paragraf, penulis dapat mengubah gaya paragraf. Caranya, ia bisa menandai sebuah paragraf dengan blok lalu menekan tombol styles yang muncul di sekitar paragraf. Penulis dapat membuat gaya penulisan paragraf sendiri dengan memilih bagian Create a Style. Ketika muncul bar perintah untuk memberi nama, tuliskan nama dan klik OK. Paragraf akan muncul dengan gaya tampilan sesuai yang diinginkan. Selanjutnya, pilih paragraf berikutnya, tanamkan kursor di salah satu baris paragraf dan lihat pada bagian Standard Toolbar, lalu klik style yang baru saja dibuat. Otomatis paragraf tersebut akan berubah format seperti paragraf sebelumnya. Lebih mudahnya, penulis dapat menandai semua paragraf dengan blok kemudian memilih gaya penulisan paragraf sesuai dengan yang baru saja dibuat. Hal ini lebih cepat dan efisien karena dalam suatu isi buku terdapat banyak sekali paragraf. Penulis dapat pula mengubah gaya penulisan judul dan subjudul seperti mengubah gaya penulisan paragraf dengan melakukan langkah yang sama seperti langkah 9-10. Untuk pengaturan lebih lanjut mengenai tata letak buku, penulis dapat melakukan convert ke PDF atau EPUB. Biasanya program EPUB akan lebih ketat dalam memandu penulis mengatur tata letak tulisan dari naskah yang telah ditulis. Hasil pengaturan tata letak juga lebih rapi jika penulis menggunakan program EPUB. Dengan begitu, penulis juga sudah sedikit dimudahkan ketika akan mempublikasikan buku dalam bentuk elektronik, di samping mencetak dan menerbitkannya. Langkah-langkah di atas dapat dijadikan panduan bagi seorang penulis dalam mengatur tata letak tulisannya. Tidak hanya menulis buku dengan merangkaikan kata-kata atau kalimat hingga selesai, penulis juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa tulisannya layak terbit. Dengan melakukan penyuntingan dan pengaturan tata letak secara mandiri, ia dapat memperlihatkan bahwa ia telah berhasil menulis buku dengan baik. Sudah pasti hasil kerja seorang penulis yang lebih rapi dan lebih tertata akan lebih meyakinkan penerbit yang akan dijadikan sebagai mitranya Perlu diperhatikan bahwa pada dasarnya pekerjaan seorang penulis tidak akan berhenti ketika selesai menulis buku saja. Ia juga perlu melakukan penyuntingan tulisan dan pengaturan tata letak secara mandiri. Selebihnya, ia bisa menyerahkan hasil kerjanya ke penerbit yang menjadi mitranya untuk proses penyempurnaan. Penerbit buku kemudian akan memberikan penilaian kelayakan buku dapat dilakukan dengan memberikan respon atau masukan kepada penulis. Lebih lanjut, penerbit yang setuju dan menerima hasil karya penulis dapat mencetak dan menerbitkan buku yang ditulisnya. Referensi diakses pada tanggal 14 Juli 2016 pukul 0900 WIB [Wiwik Fitri Wulandari] Carilah Ide AndaRiset Genre Gaya Penulisan AndaBuatlah Outline Garis BesarMulailah Dengan Awal Yang MenarikFokuslah Pada Gaya Menulis AndaPikirkanlah Para Pembaca AndaTetapkan Target TulisanAtur Rutinitas MenulisSiapkan Ruang MenulisPakai Aplikasi Menulis Dengan MaksimalJaga Motivasi AndaRileks Ketika BuntuJangan Terburu-buru MenyelesaikannyaCarilah Penilaian TemanTemukan Penerbit Yang Tepat Menulis Buku kedengarannya cukup menyulitkan tapi ternyata tidak juga kok? Bagi segelintir Penulis, menulis adalah salah satu proses kreatif dari kehidupan. Kemampuan manusia menulis ada sejak lama, semenjak penemuan huruf, manusia mulai menuliskan isi pikirannya ke dalam kertas untuk dibaca orang lain. Sekarang ini, menulis dalam bentuk tulisan yang sangat panjang kedengarannya sangat langka, terlebih banyak yang terbiasa tinggal “copy-paste” saja. Gemah-ripah penulisan tidak terasa hingar-bingarnya lagi. Syukurlah, sekarang ini geliat dunia buku mulai bangkit, banyak lahirnya penerbit baru yang sedang membuka jalannya tersendiri. Sebenarnya menulis buku tidak terlalu sulit, asalkan kita dapat menemukan langkah yang tepat dan terarah. Untuk membantu anda mencapai tujuan itu, kami berikan beberapa langkah produktif untuk menulis buku. Carilah Ide Anda Salah satu hal penting dalam membuat karya buku anda adalah menemukan ide besar. Sayangnya ide tidak datang begitu saja, terkadang ide datang dengan sendirinya. Tapi masalahnya kemudian, anda enggan melanjutkannya lagi. Saya teringat Rowling mendapatkan ide menulis Harry Potter, ketika keretanya mengalami keterlambatan keberangkatan dari Manchester ke stasiun King’s Cross London pada 1990. Lalu bagaimana dengan kita sendiri, tentu tidak banyak orang yang begitu saja menemukan ide besar begitu saja. Untuk hal itu, mulailah dengan mengajukan pertanyaan sederhana kepada diri sendiri Apa yang ingin saya tulis?Hal penting untuk ditulis?Siapa yang ingin membaca tulisan saya?Apakah ide ini bisa berjalan secara efektif? Jawaban pertanyaan-pertanyaan ini tentunya akan membantu anda mencari pilihan terbaik penulisan buku anda. Pada sisi lain, lihatlah koleksi buku anda, dengan melihatnya bisa membantu menggambarkan arah penulisan anda sendiri. Riset Genre Gaya Penulisan Anda Melihat diri sendiri adalah hal paling terpenting, anda dapat melihat tulisan anda sebelumnya, mulai dari catatan buku pribadi hingga tulisan pada media sosial yang pernah anda tulis. Jangan pernah malu melihat tulisan anda sendiri, anda mungkin bisa tercengang melihat tulisan anda sendiri, bahkan bisa tahu pada waktu mana tulisan anda mengalir begitu bebasnya. Tetapi jika ingin menulis hal yang berbeda, bisa lihat buku populer yang laris terjual pada market place, atau lihat pada situs BookDepository, mereka sangat baik dalam memetakan buku-buku sesuai dengan genrenya. Jadi kita akan tahu yang orang-orang suka baca. Lihat Juga Macam Genre Buku. Buatlah Outline Garis Besar Untuk menulis buku, ada baiknya membuat garis besar isi buku tersebut, agar mempermudah arus penulisan buku tersebut. Saya sendiri sebelum menuliskan tulisan ini saja, membuat beberapa poin-poin penting yang perlu sampaikan. Dengan membuat poin-poin kita akan tahu titik mana saja yang perlu tekankan, agar informasi ini sampai ke para pembaca. Lain dengan novel, outline garis besarnya tentu saja berbeda, hal paling berbeda adalah pada poin konflik yang tercipta pada novel tersebut. Outline garis besar penulisan ada pada awal, tengah, dan akhir, tentu kita menginginkan buku tersebut mengalir apa adanya. Yang paling penting anda memiliki karakter penulisan anda sendiri. Mulailah Dengan Awal Yang Menarik Setelah kita membuat outline dari penulisan buku, hal yang paling terberat adalah bagian pertama, karena pada bagian awal adalah letak pertama kali para pembaca masuk. Seperti pintu masuk menyelami dunia buku anda. Pada awal bagian buku itulah, bagaimana para pembaca tertarik. Setelah mereka melihat sampul, para pembaca akan melihat bagian-bagian awal buku tersebut. Tentu saja pada bagian awal anda harus mencoba bereksperimen, tidak hanya melulu hal yang umum, salah satu contoh Novel karya Milan Kundera. Dia memiliki ciri pengantar sangat berbeda, pembahasan awalnya berbeda, entah kenapa tiba-tiba kita masuk pada cerita yang berbeda lagi. Fokuslah Pada Gaya Menulis Anda Gaya penulisan bukanlah harus mengenai ciri khas penulisan anda, kalau belum merasa menemukan gaya penulisan anda. Anda boleh mengikuti gaya penulisan orang lain, Seperti Bertrand Russel, pada masa penulisannya dia mencoba mengikuti gaya penulisan John Stuart Mill. Dengan mengikuti gaya penulisan penulis lain, lama kelamaan anda akan mampu menemukan gaya penulisan anda sendiri. Kalau belum menemukan, sesekali cobalah menulis pada waktu senggang, atau bisa sesekali langsung menuliskan ketika ada hal yang ingin perlu sampaikan. Sebenarnya dengan menulis secara seketika ketika datang ide, itu terasa sangat baik, tak hanya melatih gaya penulisan anda. Tapi juga akan menambah keragaman kosa kata serta kalimat. Pikirkanlah Para Pembaca Anda Meskipun menulis adalah bentuk ekspresi dari sebuah pikiran. Kita perlu juga, mengetahui para pembaca sukai. Alih-alih ingin membuat sesuatu tulisan yang berbeda malahan para pembaca tidak mengerti isi tulisan anda. Cara mengetahui apa yang para pembaca sukai dengan melakukan riset pada situs penjualan buku. Pada situs BookDepostory sudah menampilkan buku mana saja yang menjadi Best Sellers. Tapi akan menjadi berbeda, kalau anda menulis untuk segmen tertentu, pastinya anda sendiri sudah memiliki alasan tersendiri untuk menulis buku tersebut. Tidak dapat pungkiri, buku yang bagus belum tentu Best Seller, ada banyak buku yang mengilhami para penulis besar tapi berasal bukan dari buku Best Seller. Tetapkan Target Tulisan Menetapkan target penulisan adalah hal terpenting pada penulisan buku, sebenarnya sudah banyak yang mengajarkan ini. Dari mulai membiasakan menulis 500-750 kata per hari, dengan cara ini sangat bermanfaat sekali bagi yang belum terbiasa menulis sama sekali. Dengan asal corat-coret tulisan dari 500-750 kata perhari, lambat laun tidak akan terasa tulisan anda sendiri akan bertambah banyak, pada titik tertentu tidak akan terasa, tulisan anda mencapai kata per sesi anda menulis. Kalau sudah biasa melatih hal demikian, anda bisa menetapkan target penulisan buku anda sendiri. Menulis buku itu bukanlah hal cepat, bukan sistem kebut semalam. Menulis sebuah buku itu adalah menabung kata. Sebenarnya buat saya pribadi menyelesaikan buku dalam waktu kurang setahun sudah sangat cepat sekali. Sudah tahukan, kalau rutinitas keseharian kita suka menghambat hal yang kita inginkan, terlebih yang sudah terjebak dalam dunia pekerjaan, waktu menulis akan menjadi hal sempit bagi anda. Tapi cobalah Petakan waktu anda dalam sehari, pada titik waktu mana yang bisa anda luangkan dalam sehari. Pertanyaan dasarnya begini Kapan saya memiliki waktu luang paling banyak? Dalam sehari atau minggu?Pada jam berapa saya lebih produktif menulis?Bagaimana saya mengatur jarak setiap sesi penulisan? Setelah anda melihat diri sendiri, anda akan tahu bagaimana anda memanfaatkan jadwal dan mengatur waktu penulisan anda sendiri. Jangan terlalu banyak mengambil banyak waktu, nanti anda bisa jatuh dalam kebosanan. Niatnya agar cepat selesai, malahan tulisan anda semakin memburuk. Tidak semestinya seperti ruang kerja anda. Ruangan untuk menulis untuk keperluan menjaga konsentrasi dan ide-ide anda. Anda bisa menulis pada kamar anda sendiri. Bagi anda yang menyukai kesunyian dan hening, carilah ruangan untuk menulis yang tergolong sunyi, terlebih kita tahu ada saja gangguan tiap harinya, bisa berupa suara kendaraan serta lainnya. Zaman yang serba canggih sekarang ini, memungkin anda menulis pada waktu kapan saja, bisa pada waktu perjalanan berangkat kantor, jam istirahat, atau bisa juga ketika sedang rileks di kamar tidur. Sekarang tidak perlu lagi menenteng laptop kemana saja. Dengan Android atau Iphone anda, bisa menjadi media menulis. Dengan menggunakan aplikasi menulis yang tepat, anda bisa lebih produktif, baik itu menggunakan Microsoft Word atau Google Docs. Sekarang ini 2 aplikasi tersebut sudah mampu saling hubung, satu sama lainnya, and tidak perlu menyimpan data tulisan pada flashdisk lagi. Setelah anda selesai menulis dengan laptop, lalu berpindah ke telepon genggam anda dapat kita lakukan sekarang ini. Jaga Motivasi Anda Menjaga motivasi diri adalah hal yang paling sulit, seringnya pada awal penulisan anda sangat semangat sekali, tapi karena mengatur waktu dan pikiran anda terlalu padat, anda akan terjerumus pada kebosanan. Ketika muncul kebosanan anda perlu lihat kembali, kenapa anda memulai tulisan tersebut. Dan cobalah melihat sejauh mana tulisan anda. Bisa dengan mengkoreksi kesalahan kata, atau juga bisa membaca tulisan itu kembali. Rileks Ketika Buntu Ketika anda mulai pada titik buntu, terlebih anda sudah menjaga motivasi menulis anda, memang baiknya berhenti sebentar. Cari aktivitas lain yang bisa mengobati kebuntuan anda. Anda bisa jalan-jalan kemana saja dahulu , entah itu ke Coffee Shop atau pergi ke tempat anda bisa menghibur diri sendiri. Nantinya kita bisa menemukan sendiri sendiri kebuntuan tanda tanya tersebut. Mengistirahatkan pikiran penting sekali, makanya sejak awal mengatur ritme penulisan sangatlah penting sekali. Jangan Terburu-buru Menyelesaikannya Kita sudah tahu terburu-buru menyelesaikan adalah hal buruk dalam setiap kegiatan. Anda boleh saja menunda sebentar, terlebih sudah memasuki bagian akhir buku tersebut. Luangkan waktu untuk mencari alternatif penutup tulisan anda, hampir sama pada waktu awal anda menulis. Mencari penutup tulisan anda sangatlah penting sekali, karena pada akhirnya para pembaca bisa menarik kesimpulan menyukai tulisan anda. Carilah Penilaian Teman Meminta penilaian orang lain adalah hal yang paling tepat setelah tulisan buku anda selesai. Anda juga harus mampu menerima dan memahami penilaian teman anda. Kalau masih merasa kurang sreg, anda bisa meminta penilaian teman anda lainnya. Tapi baiknya pada poin-poin penting tulisan anda. Anda bisa membagikan pengantar buku anda saja, tidak perlu menyeluruh, kalau anda merasa perlu keseluruhan penilaian teman anda. Boleh juga kok memberikan draft tulisan anda seluruhnya, Temukan Penerbit Yang Tepat Pada bagian ini anda bisa memberikan draft tulisan anda kepada penerbit besar yang telah anda tuju. Pastikan anda tahu syarat-syarat agar tulisan anda diterbikan, Jika sudah anda kirim tapi belum mendapatkan jawaban, Anda bisa kok mencari Penerbit Indie. Ketika menerbitkan Penerbit Indie, seluruh biaya penerbitan itu ditanggung anda, Yang paling penting adalah anda harus siap dengan biaya dan strategi marketing anda sendiri. Lihat Juga Cara Menerbitkan Buku.

dimanakah letak buku yang benar saat menulis